Friday, 30 June 2017

Trier : Kota Neolitic dan Peradaban Awal Roma di Jerman

Trier (German) atau Treves (English), kota tertua di Jerman dan salah satu kota Roman sebelum agama Kristen. Kota ini sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Suku dari kota ini pada masa tersebut adalah suku Celtic. Pada masa Romans, kota ini ditata dengan penataan yang luar biasa, super rapi

The city of Trier


Porta Nigra adalah benteng yang dibangun pada masa Roman. Nama Porta Nigra ini dikenal sejak abad 14 (dalam bahasa latin), Porta adalah pintu gerbang sedangkan Nigra adalah hitam, Pintu gerbang hitam. Ini dikarenakan karena batu-batu tersebut sudah berdiri sejak abad 1 dan sudah menghitam. Jadi orang-orang pada abad 14 tidak tahu nama gerbang ini dan dinamailah Porta Nigra karena alasan tersebut.

Porta Nigra


Pada tahun 58 sampai 50 Sebelum Masehi (SM), Romans dalam kepemimpinan Julius Caesar menaklukkan Trier. Kemudian pada tahun 16 SM, kota ini menjadi kota orang Kristen dan pada 30 SM pasukan militer di kota ini dibentuk.

Kemudian kota ini dijuluki kota Augusta Treverorum ("City of Augustus in the land of the Treveri"). Kemudian pada 16 SM, emperor Augustus menjadikan kota ini sebagai ibu kota dari provinsi Belgica.

Sekitar tahun 100 Masehi, dibangunlah Amphitheatre (Gladiator arena). Ini menandakan betapa pentingnya kota ini bagi pemerintahan Romans. Pada pertengahan abad kedua, Roman circus juga dibangun.

Amphitheater (Gladiator Arena)



Dari tahun 271 sampai 274, Augusta Treverorum atau Trier adalah kota kedua dari Gallic Empire (Roman Empire), setelah Colonia Agrippina (Cologne). Bahasa resmi mereka adalah Latin dan agama resminya Pagan.


Pada tahun 275, kota ini dihancurkan oleh Alamanni (Germanic tribes). Kemudian kota ini dibangun kembali oleh Constantinus. Kota ini berada dibawah kekuasaan Constantine the Great tahun 306 - 337. Konstantin inilah yang memperbolehkan pemeluk agama kristen untuk menjalankan ibadahnya sesuai keyakinan mereka tanpa penindasan seperti yang dilakukan Western Roman waktu itu.
Constantine Basilica

Konstantin-Basilika


Arsitektur yang dibawa dari Roma timur

Dibangunlah Constantine Basilica dan Kaiserthermen (Imperial Baths), tempat pemandian terbesar diluar kota Rome.
Imperial Baths (Kaiserthermen)
Di kota ini juga terdapat Karl Max Haus, the father of socialism and communism. Tahun 1993 tempat ini dijadikan printing haus saat Nazi party berkuasa di Jerman. (source)

Karl Max Haus

Karl Max Haus
Pada tahun 14 century, dimana Eropa dalam masa kegelapan, manuscript penemuan-penemuan pada masa Roman empire tidak ditemukan, dan mereka pada saat itu TIDAK tahu bagaimana cara membuat kaca, dimana sudah ditemukan ber-abad abad saat pemerintahan Romans. Ini sangat disayangkan sekali mengingat Kaca adalah penting sebagai jendela, terumata saat winter. Karena mereka tidak mampu membuat kaca, mereka mengakalinya dengan membuat jendela-jendela kecil. (source: video).

Pada masa dimana agama Kristen sudah mayoritas di kota ini, ada sekitar 400 orang yahudi hidup berdampingan dengan mereka.Ada satu gang dimana hanya rumah orang-orang yahudi saja yang ada di gang itu, rumah mereka (yahudi) berdekatan satu sama lain.

Gang orang yahudi
Sayangnya, mereka mengalami pembantaian dikarenakan kesalahpahaman. Pada masa itu, ada serangan penyakit yang sangat mematikan dan orang yahudi dituduh sebagai penyebar penyakit itu, dikarenakan mereka selalu membasuh tangan saat mau beribadah, sehingga air tercemari oleh mereka. (source: video).

Rumah orang yahudi


Arsitektur kontinental yang dibawa Roma timur,


Kaiserthermen or imperial baths or tempat pemandian bersama orang Roma barat



Trier
23 Juni 2017
Mohammad Wasil

0 komentar:

Post a Comment